Seorang guru dari tingkatan yang tertinggi hidup sebagai seorang petani. Sang guru telah menulis berbagai kitab dan wejangan. Pada suatu hari, seorang lelaki, yang telah membaca segala tulisan-tulisan sang guru dan menganggap dirinya sebagai pencari kebenaran, datang bertamu untuk membahas berbagai masalah yang muluk bersama sang guru.
"Aku telah membaca semua kitab-kitabmu," si tamu berkata, "aku sependapat dengan beberapa kitab dan tidak sependapat dengan yang lain-lainnya. Kemudian dalam kitab-kitab tertentu, aku sependapat dengan bagian-bagian tertentu tapi tidak dapat memahami bagian-bagian yang lain. Sebagian dari kitab-kitabmu lebih kusukai daripada [sebagian] yang lain-lainnya."
Si petani arif bijaksana membawa si tamu ke dalam kebun, di mana terdapat aneka rupa binatang-binatang beserta makanannya dan berkata: "Aku adalah petani penghasil pangan. Engkau lihatkah wortel dan apel-apel itu? Ada orang yang menyukai wortel tetapi ada pula yang menyukai apel. Engkau lihatkah binatang-binatang itu? Beberapa orang telah menyaksikan semua binatang-binatang ini, namun mereka mempunyai pilihan mereka sendiri-sendiri, yaitu untuk dipacu, untuk dikembang-biakan dan untuk dimakan. Ada orang-orang yang menyukai ayam dan ada pula yang menyukai domba. Persamaan di antara binatang-binatang dan tanaman-tanaman ini bukanlah karena sama-sama disukai atau sama-sama tak disukai tetapi adalah bahwa semuanya adalah bahan pangan. Semuanya dapat dimakan!"
Desember 03, 2008
Kebun
Label:
Cerita Islami
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar